Menjadi hal yang sangat menarik dan misteri untuk mengkaji soal waktu. Begitu sangat pentingnya waktu, dalam literatur agama (Islam) waktu atau masa dijadikan nama surat dalam kitab suci umat Islam dengan sebutan surat Al Ashru (Waktu atau Masa) surat ke 103 dari 114     surat dalam Al Qur'an. Bahkan ia menjadi kalimat sumpah, ini mengingatkan kita untuk sekali-kali tidak menyia-nyiakan waktu itu sendiri.

Satu-satunya hal yang tidak berhenti di dunia ini adalah waktu. la terus berjalan tanpa mengenal lelah, bahkan ia bisa terlewat begitu saja ketika kita lengah atau terlena karena sangat menikmati suatu momen atau mungkin ketika merasa bosan karena sesuatu yang ditunggu tak kunjung datang. Waktu, bisa menjadi jahat ataupun sebaliknya, tergantung bagaimana cara kita menyikapi dan melihatnya. “ Time is a created thing. To say ‘I don’t have time,’ is like saying, ‘I don’t want to.” Kutipan dari Lao Tze mengingatkan kita bahwa waktu itu adalah persoalan untuk menciptakan sesuatu. Sampai kapan kita akan menyangkal bahwa kita tidak mempunyai waktu, sedangkan pada faktanya ada banyak sekali waktu yang bisa dihabiskan dalam hidup ini. Apakah kita akan merasa bahagia jika hidup seperti itu terus-menerus.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

Ada dua makna yang terkandung dalam konsep waktu, yaitu denotatif dan konotatif.

Secara denotatif, waktu bermakna sebagai satu kesatuan yang terdiri dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya. Sementara itu, makna waktu secara konotatif mengacu pada ruang yang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa.

Kuntowijoyo menjelaskan bahwa konsep waktu dalam sejarah mencakup empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan.

Pertama pada konsep waktu dalam sejarah adalah perkembangan. Maksudnya, sejarah akan melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukkan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Umumnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih rumit.

Yang kedua adalah kesinambungan atau kontinuitas. Dari kesinambungan maka akan melahirkan kondisi baru, namun tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.

Pengulangan menjadi hal ketiga pada konsep waktu. Dalam sejarah, pengulangan terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang.

Berkaitan dengan pengulangan, maka akan menghasilkan perubahan karena praktik lama dinilai tidak memadai lagi untuk menunjang kemajuan dan tata kehidupan.

Perkembangan kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang, dapat disimpulkan bahwa konsep waktu berkaitan erat dengan sejarah.

Konsep waktu terbagi menjadi tiga, yaitu masa lalu (past) , masa sekarang ( present ), dan masa depan ( future ). Inilah yang dikenal dengan tiga dimensi waktu. Berkaitan dengan itu, dalam sejarah makan konsep waktu yang paling dominan adalah masa lalu. Namun, masa lalu juga mempengaruhi peristiwa-peristiwa di masa sekarang dan masa depan.

Times is life, kehidupan mengajarkan untuk memanfaatkan waktu, dan waktu mengajarkan tentang nilai kehidupan. Waktu merupakan salah satu the greatest element dalam kehidupan, karena dengan waktu manusia mampu melakukan banyak hal yang membuat diri mereka melakukan perubahan dalam hidupnya.

Waktu terasa lambat bagi yang sedang menunggu, terasa cepat bagi yang merasa takut, terasa sangat lama bagi yang sedang sedih dan terasa sangat pendek bagi yang merasa senang, tapi bagi mereka yang mencintai, waktu itu abadi”, William Shakespeare. 

Waktu mengajarkan tentang sebuah perubahan. Times is life, tidak ada perubahan yang besar yang tercipta tanpa pengendalian waktu yang baik.

Sekedar pengingat waktu tidak akan pernah kembali, jadi manfaatkanlah dengan bijak. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bi showab

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi, salam sehat, solid, speed, smart

Jambi, 10 Oktober 2025

Dr. Chazim Maksalina, M.H.