Etos Kerja
Jepang mampu bekerja dalam waktu yang panjang tanpa mengenal lelah, bosan, dan putus asa. Mereka bukan hanya mampu bekerja dalam jangka waktu yang lama, melainkan juga mampu mencurahkan perhatian, jiwa, dan komitmen pada pekerjaan yang dilakukannya.
Karakter dan budaya kerja keras merupakan faktor penting keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi, industri, dan perdagangan.
Seorang pekerja di Jepang rata-rata dapat melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan lima sampai enam orang. Oleh karena itu, pekerja Jepang digaji tinggi karena mereka dapat menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan lebih dari satu orang.
Saat bekerja, orang Jepang tidak banyak bicara dan bertingkah. Hal yang penting bagi mereka adalah menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang diberikan, "bekerja bagi orang Jepang adalah untuk kesenangan, bukan untuk digaji saja tapi mendewakan pelanggan karena bagi orang Jepang bisnis adalah perang".
Ketika kita membicarakan seperti apa etos kerja di Indonesia, atau prinsip-prinsip etika ataupun norma, perlu kita sadari sasaran mendasar yang menjadi tujuan pengembangan etos tersebut.
Kant adalah seorang Bapak filosofi modern, menekankan pentingnya menempatkan manusia dan kemanusiaan sebagai sebuah sasaran pengembangan etos kerja. Artinya adanya keterlibatan etos kerja dan manajemen perubahan yang memberi penekanan pada manusia itu sendiri sebagai tujuan perubahan. Yang perlu diutamakan adalah mau memulai dari diri sendiri, termasuk dari para pemimpinnya.
Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional yang wajib dimiliki setiap seseorang untuk dijalankan antara lain:
1. Rahmat adalah kebaikan dan anugrah yang kita terima tanpa kualifikasi, tanpa syarat karena melalui ketulusan kasih sayang dari yang memberi. Bekerja harus dilandasi sikap rahmat yang mencerminkan ramah dan kasih sayang.
2. Amanah, maka lahirlah tanggungjawab, sehingga kepercayaan adalah menjadi modal sosial tertinggi. Cara menumbuhkannya dengan MOMENT OF TRUTH, pencerahan batin ke tingkat lebih tinggi. Selalu mengedepankan truth moment (momen kebenaran) tidak mempedulikan isu yang negatif.
3. Panggilan, setiap orang terlahir ke dunia dengan panggilan hidup. Panggilan itu dijalani melalui pekerjaanya (profesinya). Lewat pekerjaan atau profesi tersebut kita menjawab panggilan dari Sang pemanggil Agung. Dan panggilan itu sebagai darma, atau tugas suci.
4. Aktualisasi atau pengembangan potensi insani, ini terlaksana melalui pekerjaan, karena bekerja adalah pengerahan energi biologis, psikologis, dan spiritual untuk membuat diri kita berkompeten, sehat, dan kuat lahir batin.
5. Ibadah adalah persembahan diri, penyerahan diri, yang didasari kesadaran mendalam kepada DIA yang kita abdi. Jadi kerja itu intinya tindakan memberi atau membaktikan harta, waktu, hati dan pikiran kita kepada DIA yang kita abdi, melalui pekerjaan kita.
6. Kerja adalah seni. Seni adalah segala bentuk keindahan yang datang dari dorongan perasaan dalam jiwa manusia. Bekerja adalah seni merupakan sarana ekspresi jiwa manusia yang merefleksikan realita hidup dan ditangkapnya sebagai pengalaman batin. Oleh karena itu bekerja jangan menjadi beban. Dia adalah seni merangkai produktifitas
7. Kerja adalah Kehormatan (Bekerja tekun Penuh Kesunggulan). Kita wajib menjaga kehormatan dengan menampilkan kinerja yang unggul (excellent performance), dengan cara membangun rasa bangga; bangga berprestasi, bangga tepat waktu, bangga hidup bersih, bangga bekerja keras, bangga hidup bersahaja, bangga jujur, dan lain-lain.
8. Kerja adalah pekerjaan mulia, dan kemuliaan datang dari pelayanan. Orang bekerja untuk diri sendiri memang hal yang normal, Tetapi orang melalui pekerjaanya mengabdi pada sesuatu yang lebih besar untuk orang lain adalah pekerjaan mulia. Derajat pelayanan kita bertambah mulia bila dengan tulus, rendah hati, ramah dan hormat. Dengan menjalankan kedelapan etos kerja ini diharapkan dapat menjadi akar, fondasi dan strategi serta navigator menuju sukses di era global.
Dengan keyakinan tinggi kita harus mampu untuk menjalankan delapan prinsip tersebut. Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam bi showab
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi, salam sehat, solid, speed, smart
Jambi, 9 Oktober 2025
Dr. Chazim Maksalina, M.H.
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas