Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

7249 TERMINOLOGI

Terminologi

GEDUNG PTA OK

  

Setiap datang bulan September bangsa ini selalu diingatkan dengan sejarah kelam terjadinya peristiwa gerakan 30 September disingkat G 30 S (PKI), kelompok kejam dan brutal yang menyiksa para jenderal di tahun 1965.

Sebuah sikap wise bijak bagi setiap individu yang senantiasa menahami sejarah dan tidak melupakan sejarah, oleh karena dengan sejarah membuat kejernihan dan objektif berfikir dan berpandangan.

Untuk menambah khazanah kekayaan pengetahuan kita, perlu kita mengenali terminologi-terminologi yang sering sekali membingungkan dan menjumbuhkan kita, sehingga kita terhindar dan tidak menjadi orang yang gagal paham.

Selain itu dengan memahami terminologi dari istilah-istilah tersebut, mengajak kita menjadi wise man dengan mengedepankan faham yang proporsional tidak menjugement secara kapeah.

Untuk itu cukup relevan kali ini, kita mencoba mengenali beberapa term yang setiap tanggal bulan September selalu muncul.

Lima terminologi yang perlu kita kenali dan pahami adalah, sosialisme, marxisme, leninisme, komunisme dan atheisme empat istilah pertama tersebut sangat-sangat erat hubungannya dan bisa dikatakan merupakan proses yang tidak terpisahkan. Berawal dari paham sosialisme, memunculkan paham marxisme kemudian menjadi gerakan leninisme dan melahirkan partai yang bercorak komunisme.

Mari kita jernihkan dulu beberapa terminologi yang kerap dicampuradukkan dan membuat kebingungan tersebut.

Jika kita urutkan secara linear sesuai garis waktu, dari lima terminologi di atas, yang pertama muncul adalah sosialisme.

Sosialisme adalah sebuah gagasan kuno tentang kepemilikan bersama. Gagasan ini berkeyakinan, dunia akan menjadi lebih baik jika tidak ada kepemilikan pribadi. Kekayaan dunia merupakan milik semua orang. Konflik masyarakat, demikian keyakinan sosialisme, didasarkan atas kepentingan mengejar keuntungan pribadi. Gagasan ini sudah muncul sejak zaman Yunani Kuno.

Selanjutnya, seturut garis linear waktu, gagasan sosialisme inilah yang menjadi dasar bagi Karl Marx, seorang filosof, sosiolog dan ahli ekonomi abad ke-19, menelurkan teori yang meramalkan keruntuhan kapitalisme akibat pertentangan kelas. Kapitalisme secara sederhana dimengerti sebagai sistem ekonomi yang dikendalikan perseorangan demi mengejar keuntungan pribadi.

Ia membagi masyarakat dalam dua kelas yaitu kelas pemilik modal (borjuis) atau alat produksi dan kelas pekerja (proletar). Marx menuliskan gagasannya dalam buku yang amat terkenal Das Kapital. Marx berpendapat pertentangan kelas adalah sumber masalah hidup. Kapitalisme, atau pertentangan borjuis dengan proletar yang semakin menguat, diramal Marx bakal mendorong terjadinya revolusi.

Tidak ada kepemilikan individual. Semua dibagi sama rata untuk dunia yang lebih baik dan sejahtera. Ajaran Marx tentang teori kelas dan kehancuran kapitalisme disebut Maxisme. Marxisme tidak sama dengan komunisme.

Leninisme adalah gerakan dan kekuatan politik Partai yang dibentuk Vladimir IIlyic Ulyanov yang dikenal juga dengan Lenin yang menggerakkan Revolusi Oktober 1917.

Revolusi Oktober dikenal juga dengan sebutan Revolusi Bolshevik. Terjadi pada 25 Oktober 1917, gerakan politik Lenin ini kemudian menjadi Partai Komunis yang dipimpin Lenin untuk merebut kekuasaan dan membentuk negara sosialis pertama di dunia yang disebut Uni Soviet. Lambang palu dan arit muncul di era Revolusi Oktober. Palu dan arit melambangkan bersatunya kaum buruh dan tani melawan kaum pemilik modal. Lenin memodifikasi ajaran Marx. Ia tidak sabar revolusi muncul secara natural dan menghancurkan kapitalisme. Ia mengintervensinya dengan gerakan politik.  

Bertemunya antara paham Marxisme dan Leninisme, maka memunculkan komunisme jadi, komunisme adalah gabungan Marxisme dan Leninisme. Faham sosialis yang menghilangkan antar kelas, tidak ada kepemilikan individu disertai dengan gerakan partai untuk mengubah secara radikal dan revolusioner itulah yang dinamakan komunisme.                               Ateisme (bentuk adjektiv ateis) adalah sebuah pandangan filosofi yang menolak percaya atau tidak meyakini adanya keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme yang disertai dengan klaim. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah penolak keyakinan atau menegasi kepercayaan bahwa tidak adanya keberadaan dewa atau tuhan.

Adapun dalam KBBI, pengertian ateisme adalah paham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa secara sederhana ateisme diartikan sebagai paham tidak mempercayai adanya Tuhan.

Pertanyaan yang menggelitik di mana PKI? Di Indonesia, gerakan komunisme diwadahi Partai Komunis Indonesia. Dikutip dari pidato DN Aidit pada ulang tahun ke-35 PKI, 23 Mei 1955, PKI berdiri karena terinspirasi Revolusi Oktober 1917.

Di bawah Aidit, PKI dikelola secara profesional. Aidit dan Soekarno bergandengan mesra dengan sikap anti-imperialisme dan anti-Barat. PKI memperoleh legalitasnya kembali pada 1950, dan meraih posisi keempat dalam Pemilu 1955. Di saat partai-partai lain berebut panggung politik, PKI berkeliling ke desa-desa dan memperkuat basis dukungan mereka. PKI tak lama berjaya. Partai itu hancur setelah peristiwa G30S.  

Dengan ditetapkannya TAP MPRS/xxv/1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia Bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham Atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme. Maka tamatlah eksistensi partai berlambang palu arit di Indonesia tersebut. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bi showab

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi, salam sehat, solid, speed, smart

Jambi, 1 Oktober 2025

 

Dr. Chazim Maksalina, M.H.

 


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas