Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

7214 MENGAPA TERGESA GESA

Mengapa Tergesa-gesa

PERADILAN AGAMA

 

Sadar atau tidak, setiap manusia, diri kita ini melekat tabiat ketergesaan. Satu kebiasaan (tabiat) yang sangat berdampak negatif. Bahkan berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.

Tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu ataupun dalam mencapai suatu merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan. Hal yang dilakukan dengan tergesa-gesa dapat membuahkan hasil yang tidak sempurna, bahkan bisa menjadi buruk dan membahayakan diri sendiri.

Seperti saat ini banyak oknum ingin cepat kaya mereka bisa melakukan apa saja, ingin mendapatkan jabatan dan kedudukan, akan tetapi tidak sabar, maka dia melakukan apa pun demi tujuannya tercapai, bahkan demi cepat kaya dan mendapat jabatan ada oknum yang menghalalkan segala cara. Dan setelah menjabat tentu ia mencari kompensasi karena tidak mau rugi. Dia pun rajin menggunakan jabatannya untuk menumpuk harta sebanyak mungkin. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dirinya dengan usaha yang sesingkat-singkatnya,

Sudah tidak asing di telinga kita, kala mendengar berita tentang oknum pejabat yang terjerat kasus korupsi. Salah satu alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut karena sifat ketergesaan. Mereka ingin cepat mendapatkan harta untuk kepuasan duniawi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tabiat manusia sebagai makhluk yang selalu tergesa-gesa di mulai dari nabi Adam a.s. yang merupakan bapak manusia di dunia.

Penulis tertarik menukilkan kisah tentang asal muasal diciptakannya ketergesaan ini sebagaimana dalam kitab Daqo'iqul Akhbar dijelaskan bahwa ketika Allah meniupkan ruh kepada nabi Adam a.s. Dia memerintahkan agar ruh itu masuk ke diri nabi Adam a.s.

Menurut satu riwayat, ruh itu masuk melalui otak dan berputar dalam otak beliau selama 200 tahun, lalu turun ke kedua mata beliau hingga beliau bisa melihat dirinya berupa tanah kering. Ketika ruh tersebut sampai pada telinga, beliaupun  bisa mendengar bacaan tasbih para malaikat. Kemudian ruh turun ke rongga hidung lalu beliau bersin, setelah bersin ruh itu turun ke mulut dan Allah mengajarinya mengucapkan lafadz alhamdulillah. Sesudah itu ruh tersebut turun ke dada dan beliau terburu-buru bangkit tetapi tidak mampu. Inilah yang disinggung Allah dalam Al qur’an pada penggalan surah al-Isra ayat 11:

Wa kaana al insaanu 'ajuula , yang artinya:

“Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.” (Q.S. Al-Isra: 11)

Di dalam ayat ini menerangkan bahwa manusia selalu tergesa-gesa. Allah SWT menjelaskan bahwa manusia itu mempunyai sifat tergesa-gesa, yaitu apabila ia menginginkan sesuatu sesuai dengan kehendak hatinya, maka tertutuplah pikirannya untuk menilai apa yang diinginkannya itu. Apakah bermanfaat bagi dirinya, ataukah merugikan. Dari sini bisa diambil sebagai pelajaran bahwa sifat tergesa-gesa selain sangat berdampak kepada keburukan, akan tetapi juga bisa mengarah kepada kebaikan seperti bersegera untuk shalat di awal waktu, yang membedakan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan ketergesaan tersebut, maka semua tergantung bagaimana manusia mengendalikan sifat tersebut.

Kendatipun sifat tergesa-gesa dilarang dalam agama, namun dalam beberapa keadaan sifat tersebut sangat dianjurkan dan termasuk dalam sifat terpuji. Hal ini sesuai dengan apa yang disebut dalam kitab Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashbahani disebutkan di dalamnya ada perkataan Hatim Al Ashom sebagai berikut,

“Tergesa-gesa adalah dari syaitan kecuali dalam lima hal":

Pertama Menyajikan Makanan Ketika ada Tamu

Tergesa-gesa menyajikan makanan kepada tamu adalah perbuatan yang sangat dianjurkan, lebih lagi ketika tamu itu berasal dari tempat yang jauh dan dalam keadaan capek.

Kedua, Mengurus Mayit Ketika telah Meninggal

Ketika ada yang meninggal dunia, kemudian keluarganya sudah pada hadir dan semua sudah diselesaikan, maka mayit segera dishalatkan di masjid dan dimakamkan.

Ketiga, Menikahkan Seorang Gadis jika Sudah Bertemu Jodoh

Ini harus menjadi perhatian utama bagi orang tua yang memiliki anak gadis, supaya segera menikahkan anaknya kalau sudah bertemu jodohnya. Apalagi di zaman modern seperti saat ini dan pergaulan bebas yang sudah sulit dihindari akan bisa menjadi fitnah besar bagi orangtua. Salah satu upaya untuk mengatasi fitnah tersebut adalah dengan segera menikahkan putrinya apabila jodohnya sudah ada.

Keempat, Melunasi Hutang Ketika sudah Jatuh Tempo

Memberikan hutang adalah sesuatu yang mulia dalam agama, karena menolong saudara yang sedang membutuhkan. Oleh karena itu orang yang meminjam harus segera membayar hutangnya apabila telah sampai kepada tempo waktu yang telah ditentukan dengan tidak menunda-nunda pembayarannya. Hal ini karena hutang tersebut akan membawa dampak negatif bagi manusia, serta keadaan ajal yang datangnya secara tiba- tiba menghampiri manusia. Tentang bahaya hutang, Nabi saw menjelaskan dalam haditsnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

“Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab hutangnya sampai hutangnya dilunasi.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi). Begitu pentingnya hutang untuk diperhatikan. Dalam al-Qur’an allah menyebut tentang hutang (dain) dengan ayat yang sangat panjang di surat al-Baqarah. Di ayat tersebut Allah memerintahkan supaya hutang itu ditulis (faktubuuhu) dengan rapi dan bagus, karena hutang itu memiliki hubungan persoalan antara manusia yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Kelima, Segera Bertaubat Jika Berbuat Dosa

Di antara perbuatan yang tercela adalah menunda-nunda taubat dengan mengatakan “nanti taubatnya setelah bulan Ramadhan, atau taubatnya nanti kalau sudah tua”.

Dari uraian di atas kita dapat mengambil hikmah, betapa sifat tergesa-gesa sangat besar pengaruhnya bagi kita untuk bertindak kepada keburukan. Semoga kita dapat memetik hikmahnya.

 

Wallahu a'lam bi showab

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa sohbihi ajma'in

 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi, salam sehat, solid, speed, smart

Jambi, 3 September 2025

 

Dr. Chazim Maksalina, M.H.

 


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas