Sambut Majalah Gentala Edisi 2, PTA Jambi gelar diskusi sejarah kesultanan Jambi bersama Sejarawan Pusat Data Artefak dan Sejarah Jambi
Dalam rangka penerbitan Majalah Gentala PTA Jambi edisi ke-2 yang mengambil tajuk utama "Sejarah Peradilan Islam di Masa Kesultanan Melayu Jambi," Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jambi menggelar diskusi bersama Tim Sejarawan PUDAS (Pusat Data Artefak dan Sejarah) Nusantara Jambi, Jumat (18/7/2025).
Hadir dalam diskusi ini Ketua PTA Jambi, Dr. H. Chazim Maksalina, M.H., beserta jajaran, serta tim PUDAS Nusantara yang diwakili oleh Hafizi Alatas, S.E., S.H. (Ketua PUDAS), Via Dicky (Kepala Bidang Sejarah dan Penelitian), dan Dr. Muhammad Fadli (Akademisi).
Diskusi ini bertujuan mendokumentasikan dinamika penerapan hukum Islam pada masa Kesultanan Jambi. Dr. H. Chazim Maksalina menjelaskan bahwa kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara, termasuk Jambi, telah memiliki sistem peradilan syariah yang berperan penting dalam penegakan hukum dan pemerintahan.
"Kami ingin mengetahui bagaimana sistem peradilan syariah berjalan pada masa Kesultanan Jambi, termasuk struktur mahkamah, kewenangan hukum, serta peran ulama dan tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan," ujar Chazim.
Via Dicky dari PUDAS Nusantara memaparkan bahwa Kesultanan Jambi berdiri pada 1614 M dengan sultan pertama, Pangeran Kedah (Sultan Abdul Kahar), hingga sultan terakhir, Sultan Thaha Syaifuddin (STS), yang gugur pada 1904.
"Dalam sistem peradilan kesultanan, sultan memegang kekuasaan tertinggi sebagai kepala pemerintahan dan agama. Beliau berwenang menetapkan qadhi (hakim syariat), menyelesaikan perkara besar, dan menjadi tempat banding terakhir," jelas Via.
Sistem peradilan saat itu mencakup perkara pernikahan, talak, waris, wasiat, zakat, hingga tindak pidana seperti zina dan pencurian. Rujukan hukum umumnya merujuk pada Mazhab Syafi’i.
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata berupa plakat dari PTA Jambi dan koin kuno peninggalan Kesultanan Jambi dari PUDAS.
"Kami berharap kerja sama ini dapat memperkaya khazanah keilmuan, khususnya dalam memahami akar sejarah peradilan syariah di Nusantara," pungkas Hafizi Alatas.
Sementara Dr. Zulkarnain Lubis, M.H., Pemimpin Redaksi Majalah Gentala mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap sejarah kesultanan melayu jambi yang ternyata cukup besar namun masih jarang terungkap.
"Saya membaca di internet ternyata perjuangan kesultanan Jambi khususnya Sultan Thaha sangat luar biasa, informasi beserta rujukan yang diberikan oleh tim Pudas mudah-mudahan dapat membuat tajuk utama Majalah Gentala menjadi lebih otoritatif", tutupnya. (abra-jurdilaga pta jambi)
Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas