Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

4703 RAMADHAN KE 11 BEKAL MENJELANG KEMATIAN 8 6

Ramadhan Ke 11 Bekal Menjelang Kematian (8/6)

di

Jambi – Rutinitas ramadhan di Pengadilan Agama Jambi setelah sholat Dzuhur. Tausyiah ke 11 ini disampaikan oleh Bapak Drs. M. Nasir, M.H.

Beliau menyampaikan bahwa didalam kehidupan ini ada dua kata yang berlainan namun keduanya merupakan pasangan. Dan keduanya walau berlainan namun tak dapat dipisahkan. Ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada atasan ada bawahan, ada kaya ada miskin, ada suka ada duka, ada hidup ada mati. Begitulah, jika sesuatu dikatakan hidup pasti tak akan lepas dari yang namanya mati. Artinya, semua yang hidup pasti mati. Karena hal tersebut telah dinash oleh Allah, “kullu nafsin dzaiqotul maut” setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Segala jenis makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, jin dan malaikat semuanya akan mengalami kematian. Termasuk malaikat pencabut nyawa sendiri juga akan merasakan kematian. Karena hal tersebut adalah rahasia Allah. Jikalau kematian datang menjemput, kita juga tidak bisa mengadakan negoisasi dengan malaikat Izroil.

Kita tidak bisa merayu malaikat untuk mengundur waktu kematian sedetik pun. Sebab, Allah telah berfirman: Apabila ajal telah datang, kita tidak bisa mengakhirkan (mengundur, tawar menawar dengan malaikat) waktu sesaat dan juga tidak bisa mengajukan. Oleh karena itu, bagi kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah menghirup udara segar ini harus mempersiapkan diri.

Apa yang harus kita persiapkan? Tentu saja bekal yang cukup. Karena hidup ini ibarat kita berkelana. Dan tujuan kita adalah akherat. Untuk menuju ke tempat tujuan kita tentunya kita harus membawa bekal.

Sebagaimana perkataan ulama: Man dakhola qobron bila zaadin fakaannama rokiba albahro bila safinatin Artinya: “Barangsiapa yang masuk kubur tanpa bekal, ibarat menyeberangi sungai tanpa kapal.” Manusia tak ada bedanya dengan laron-laron dimusim hujan yang keluar dari tanah dan mengejar cahaya.

Kian dekat dunia digapai, kian besar bahaya dituai. Terangnya sinar lampu dunia telah membuat manusia gelap mata bahwa semakin dekat manusia dengan sumber cahaya, semakin tinggi pula suhu dan panasnya. Dan manusia bisa terbakar didalamnya dengan sia-sia. semoga kita bisa mengambil manfaatnya. (Dion/Jurdilaga PA Jambi)

 

 


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas