Cover Majalah Peradilan Agama Edisi 10 Desember 2016

Karya gemilang putra-putra terbaik bangsa yang bermarkas di Badilag Mahkamah Agung RI muncul kembali, yaitu majalah Peradilan Agama Edisi 10 Desember 2016.

Kali ini, topik bahasan utama adalah seputar kewarisan. Tim redaktur mengupas masalah kewarisan ini dengan menyajikannya menurut hukum adat, KHI dan BW.

Dalam kata pengantar editorial, Tim redaktur menyadari bahwa mengupas masalah kewarisan dianggap menantang karena hukum kewarisan Islam dikenal sebagai cabang ilmu yang memiliki derajat istimewa dan terus mengalami dinamika pembaruan.

“Dikatakan istimewa karena apabila merujuk kepada pendapat sebagian besar Ulama ternyata hukum kewarisan Islam disebut sebagai separoh ilmu,” begitu bahasa yang diungkapkan Tim redaktur tentang kesulitan mengkaji kewarisan.

Pembahasan tentang kewarisan ini dilengkapi dengan berbagai tulisan dari para pakar, antara lain datang dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul Sustainabilitas Hukum Waris Islam di Indonesia.

Setelah mengupas tuntas tentang kewarisan, majalah ini juga melakukan wawancara dengan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi. Guru Besar yang tergabung dalam American Association of University Professors serta dipercaya mengajar di Tufts University Amerika Serikat ini, meminta Hakim Pengadilan Agama agar jangan lupa Ushul Fiqih.

“Saran saya selalu peningkatan Sumber Daya Manusia. Hal itu bisa dilakukan dengan dua hal. Hakim-hakim PA harus mengambil lagi kuliah. Pertama, kalau yang belum Doktor, harus sampai Doktor Hukum Islam. Yang kedua, penguasaan Bahasa Arab dan Ushul Fiqih, hakim-hakim PA harus merujuk kepada level yang disebut ijtihad,” ujar Prof. Yudian Wahyudi menyarankan.

Majalah Peradilan Agama setebal 112 halaman ini menampilkan tokoh kita seorang Hakim Agung H. A. Mukti Arto. Beliau dijuluki Hakim Agung progresif dan produktif.

Menanggapi terbitnya majalah Peradilan Agama edisi 10 ini, Hakim Tinggi PTA Jambi H. Muslim menyebutnya sebagai karya luar biasa. Dirinya sangat tertarik membaca majalah ini karena menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

“Majalah PA edisi 10 ini luar biasa, menampilkan tulisan yang baik dan enak dibaca. Selain itu, menampilkan tokoh kita Hakim Agung H. A. Mukti Arto yang pernah menjabat Wakil Ketua PTA Jambi,” ungkap H. Muslim memuji.

Senada dengan H. Muslim, Hakim Tinggi yang lain H. Entang Mahmud Aziz memberi apresiasi yang tinggi atas terbitnya majalah kesayangan warga PA ini. Menurutnya, dengan membaca majalah PA tersebut membuka cakrawala berpikir dalam menganalisis berbagai permasalahan, terutama seputar hukum kewarisan.

“Salut dan bangga kepada Tim redaktur majalah PA yang telah menyuguhkan tulisan yang sangat bermutu,” kata Hakim Tinggi yang berasal dari Jawa Barat ini.

Selamat dan sukses atas terbitnya majalah Peradilan Agama edisi 10 Desember 2016. Ditunggu penerbitan selanjutnya. Untuk mengunduh majalah tersebut, klik di sini. (AHP)