Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Menurut informasi dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 05.03 WIB, Rabu (7/12). Pusat gempa berada di timur laut Kabupaten Pidie. Ada pun kedalaman pusat gempa yakni 10 kilometer. Akibat gempa tersebut jatuh korban jiwa, baik meninggal dunia maupun luka-luka.

Kerusakan akibat gemba

Mendengar berita yang memilukan itu, Ketua PTA Jambi H. Djajusman MS menyampaikan duka yang mendalam disertai do’a semoga korban yang meninggal diampuni segala dosanya dan dimaafkan semua kesalahannya. Dan bagi korban yang luka-luka, semoga cepat sembuh dan dapat kembali beraktifitas sebagaimana biasa.

“Saya atas nama pribadi dan pimpinan PTA Jambi menyampaikan turut berduka cita atas musibah gempa yang terjadi di Aceh, semoga keluarga yang mendapat musibah tabah dan ikhlas,” ujar H. Djajusman mendoakan.

Disebutkan lebih lanjut oleh H. Djajusman MS, bahwa musibah itu bisa saja terjadi dengan tanpa mengenal tempat dan waktu. Oleh sebab itu, urainya menjelaskan, kita sebagai hamba-Nya hanya tawakkal kepada-Nya seraya berdoa semoga kita terhindar dari musibah tersebut.

“Musibah dapat saja terjadi tanpa kita prediksi sebelumnya seperti yang terjadi di Aceh ini, oleh sebab itu kita bertawakkal kepada Allah Swt,” ujar H. Djajusman MS.

Gempa yang berpusat di 18 kilometer timur laut Pidie pada Rabu (7/12/2016) hari ini telah menewaskan setidaknya 25 orang, 26 luka berat, dan merobohkan tempat ibadah dan ruko.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa kali ini terjadi dengan mekanisme sesar geser mendatar. Pusat gempa tergolong dangkal, hanya 15 kilometer, sehingga goncangan terasa kuat di permukaan. Guncangan kuat itu yang mengakibatkan kerusakan berarti.

“Gempa ini sangat tidak terduga. Sampai sekarang kita masih mencari sesar apa yang menjadi penyebabnya,” kata Irwan Meilano, pakar tektonik dari ITB sebagaimana diberitakan Kompas.com. (AHP)