Info Delegasi
Pengadilan Tinggi
Logo Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan Tinggi Agama Jambi

Jl. KH. Agus Salim, Kota Baru - Jambi

Telp. 0741-40131, Fax. 0741-445293, Email : ptajambi@yahoo.com

Logo Artikel

3257 HAKIM TINGGI PTA JAMBI ADA YANG HARUS DIINGAT DAN ADA YANG HARUS DILUPAKAN 11 01

Hakim Tinggi PTA Jambi : Ada yang Harus Diingat dan Ada Yang Harus Dilupakan (11/01)

mahmuddin

Drs. H. Mahmuddin Rasyid, MH.

Dalam kehidupan manusia, baik hubungannya secara horizontal maupun secara vertikal, haruslah terjalin dengan baik sehingga terwujud harmonisasi yang akan bermuara pada kehidupan yang hasanah di dunia dan hasanah di akhirat.

Menciptakan kehidupan yang hasanah di dunia dan hasanah di akhirat tidaklah mudah, selain itu, dalam implementasinya harus ikhlas dan dengan setulus hati. Berkaitan dengan itu, salah satu cara yang perlu diwujudkan dalam hidup keseharian adalah menjaga keseimbangan antara sesama manusia dan antara manusia dengan Khaliq. Keseimbangan itu sangat penting, sebab, hanya dengan keseimbangan yang baiklah akan terwujud kehidupan yang damai, sejahtera dan bahagia.

“Hidup ini harus harmonis antara sesama manusia dan antara manusia dengan Allah SWT,” ungkap Drs. H. Mahmuddin Rasyid, MH dalam acara bina mental yang digelar Senin, (11/01).

Diuraikan lebih lanjut oleh H. Mahmuddin Rasyid, dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis tersebut, ada beberapa hal yang harus selalu diingat dan ada juga yang harus dilupakan. Adapun yang harus diingat tersebut adalah kasih sayang dan rahmat Allah, kasih sayang kedua Ibu Bapak, kebaikan orang lain dan kesalahan atau dosa yang dilakukan.

“Kita harus ingat rahmat Allah agar kita selalu berbuat baik, sebab hidup ini adalah ujian, yaitu siapa yang paling baik amalnya,” ujarnya seraya mengutip surat al-Mulk ayat 2.

Menurut Hakim Tinggi yang mantan Ketua PA Jambi ini, apabila selalu ingat kebaikan atau jasa orang lain, maka akan ada niat untuk berbuat yang sama. Begitu juga, apabila ingat pernah berbuat dosa atau kesalahan, maka akan ada niat untuk tidak melakukannya lagi. Selain itu, urai H. Mahmuddin Rasyid menambahkan, harus ada usaha dan kesungguhan untuk selalu bertaubat kepada-Nya karena Allah akan menerima taubat hamba-Nya.

“Allah Maha Pengampun bagi orang yang mau bertaubat sebagaimana disebut dalam surah Thaha ayat 82,” tandas H. Mahmuddin Rasyid.

Sedangkan yang harus dilupakan, kata H. Mahmuddin Rasyid melanjutkan tausiyahnya, adalah kebaikan yang dilakukan untuk orang lain dan kesalahan orang kepada kita. Disebutkannya, dengan mengingat-ingat kebaikan yang pernah dilakukan, akan berharap ada imbalan atau balasan yang diterima, pada hal urainya menjelaskan, perbuatan baik yang dilakukan harus ikhlas tanpa pamrih.

“Lupakanlah kebaikan yang dilakukan agar tidak mengharap imbalan,” imbuh Hakim Tinggi yang akan pensiun tahun 2017 yang akan datang.

“Yang terakhir, lupakan juga kesalahan orang lain kepada kita, karena kita harus bersifat pemaaf, sebab memaafkan kesalahan orang lain berarti melepaskan seseorang dari adzab yang pedih” pungkasnya sambil menutup tausiyahnya. (AHP)

 

 

 


Pelayanan Prima, Putusan Berkualitas