Ceramah Ramadhan Di PTA Jambi Tentang Mengendalikan Hawa Nafsu

resize

PTA Jambi – Senin, 06/05/2019, di Mushalla At-Taufiq Pengadilan Tinggi Agama Jambi diadakan kegiatan rutin di bulan Ramadhan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan seluruh lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Berpuasa merupakan kewajiban bagi orang beriman yang harus dilaksanakan, selain berpuasa banyak amalan – amalan yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH SWT. 

Pengadilan Tinggi Agama Jambi sangat semangat dan memberikan kesempatan untuk seluruh lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi untuk melakukan kegiatan – kegiatan keagamaan, seperti Tadarus Al-Qur’an yang sudah dijadwalkan setiap harinya selama bulan Ramadhan, menghadirkan penceramah untuk memberikan kultum, dan sholat Dzuhur berjama’ah.

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jam 10.00 WIB dilaksanakan kegiatan Tadarus Al-Qur’an yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi (Dr. Drs. H. Busri Harun, S.H, M.Ag ) beserta peserta yang telah dijadwalkan pada hari ini hingga memasuki waktu dzuhur. Dilanjutkan dengan sholat Dzuhur berjama’ah yang diikuti oleh seluruh yang terlibat dalam lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Jambi. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama, Alhamdulillah Pengadilan Tinggi Agama Jambi kehadiran Pimpinan Muhammadiyah Sumatera Barat (Ust. Amdrian Muis) dan Pimpinan Muhammadiyah Jambi (Ust. Irman Hatib) memberikan ceramah rohani berjudul “Puasa Melatih Mengendalikan Hawa Nafsu”.

resize2

Dalam kajian ceramah, Ust. Amdrian Muis mengatakan bahwa manusia memiliki hawa nafsu dan berpuasa merupakan salah satu cara untuk melatih mengendalikan hawa nafsu. Banyak jenis nafsu, seperti nafsu makan, minum, harta, dan lain-lain. Semuanya bersifat duniawi yang apabila kita tidak mampu mengendalikannya maka kita akan menjadi budak hawa nafsu tentu saja dapat mengarahkan kita pada kerusakan. Bukan berarti kita tidak membutuhkan hawa nafsu karena hidup harus berjalan seimbang, hanya saja nafsu jelek bisa mengantarkan pada kesyirikan. Nafsu jelek bisa mengantarkan pada malas beribadah karena lebih senang untuk tidur dibanding bangun untuk shalat shubuh. Nafsu jelek juga bisa mengantarkan pada maksiat dan amalan yang tidak ada tuntunan.

Oleh karena itu, puasa adalah salah satu amalan kita untuk mengendalikan hawa nafsu. Selama Bulan Ramadhan seorang muslim diminta untuk menjauhi makan dan minum, juga suami istri diminta untuk menjauhi hubungan badan selama menjalankan puasa. Ketiga hal tersebut, yaitu makan, minum dan hubungan seksual, tak lain adalah merupakan kenikmatan-kenikmatan duniawi yang paling banyak dicari dan dikejar oleh manusia. Maka puasa adalah karunia dan berkah besar dari Allah untuk hamba-hambaNya untuk membangun kemampuan mengendalikan hawa nafsu. Puasa bukan mematikan hawa nafsu. Tapi melatih hati (nurani) untuk mengambil alih kendali kehidupan dan bukan dikendalikan oleh hawa nafsu.

resize1jpg

Kultum yang diberikan berlangsung ± 15 menit, semua yang hadir mendengarkan dengan baik dan seksama. Semoga di bulan Ramadhan ini kita diberikan kekuatan untuk terus beribadah kepada ALLAH SWT dan dapat meningkatkan amalan – amalan kita sehingga pada bulan – bulan selanjutnya kita terbiasa melakukan amalan – amalan yang telah kita latih bersama di bulan Ramadhan. Mari kita amin-kan bersama. Amin ya robbal alamin. (Putri, Jurdilaga)