Hakim Tinggi PTA Jambi Sampaikan Tiga Hal Ini (14/12)
Sebagaimana biasa, setiap hari Senin selepas apel pagi, lalu diadakan bina mental yang diikuti seluruh Hakim Tinggi, pejabat struktural dan fungsional serta staf. Kali ini (14/12), yang mendapat giliran menyampaikan tausiyah adalah Hakim Tinggi Drs. H. Asri Damsy, SH., MH.
Dalam tausiyahnya, H. Asri Damsy menyampaikan tiga hal, yaitu mohon kepada Allah agar selalu berzikir kepada-Nya, selalu bersyukur atas nikmat-Nya dan selalu beramal saleh dengan sebaik-baiknya. Menurut H. Asri Damsy, permohonan dalam bentuk doa tersebut adalah salah satu Hadits Nabi SAW yang sangat dianjurkan untuk selalu dipanjatkan ketika selesai shalat lima waktu.
“Marilah kita selalu memanjatkan doa tersebut dan semoga dikabulkan Allah SWT,” imbau H. Asri Damsy berpesan.
Diuraikan lebih lanjut oleh H. Asri Damsy, bahwa apabila selalu berzikir kepada Allah, maka hati akan tenang karena merasa dekat kepada Allah. Sebaliknya, jika jarang berzikir, hatipun gersang, bahkan terkadang gundah entah apa penyebabnya. Zikir itu sendiri, tambah Hakim Tinggi yang berasal dari Bengkulu ini dapat dilakukan kapan saja dan dalam keadaan bagaimanapun. “Zikir itu dapat dilakukan sebagaimana disebut pada surah Ali Imran ayat 191,” ujarnya menjelaskanya.
Sedangkan untuk bersyukur, kata Ustadz yang juga adalah Qari ini, merupakan ungkapan terima kasih atas segala nikmat yang diberikan Allah. Syukur itu sendiri dapat dalam bentuk lisan dan dapat juga dalam bentuk perbuatan. Syukur itu sangat penting, karena semakin banyak bersyukur, maka nikmat akan bertambah. Dan apabila tidak mau bersyukur, maka azab yang akan datang.
“Apabila dihitung nikmat yang diberikan Allah, pasti tidak bisa dihitung, dan apabila kita bersykur, maka rezeki akan bertambah,” pungkas H. Asri Damsy.
Bagian ketiga dari tausiyah tersebut, H. Asri Damsy menekankan pentingnya kualitas ibadah. Sebab urainya menjelaskan, kalaupun banyak amal yang dilakukan, tapi tidak berkualitas atau hanya sekedar melepaskan kewajiban, maka nilai pahalanya kecil bahkan hampir tidak ada. “Marilah kita beribadah dengan sebaik-baiknya, karena ibadah sejatinya bukan dilihat dari kuantitasnya, tapi yang diutamakan adalah kualitasnya,” paparnya sambil menutup ceramahnya. (AHP)