Ketua Kamar Agama MA Prof. Dr. H. Abdul Manan, SH., S.Ip., M. Hum

Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI Prof. H. Abdul Manan mengingatkan agar jangan sampai generasi penerus di peradilan agama termasuk generasi yang lemah.

Prof. H. Abdul Manan menyampaikan hal itu pada waktu Rapat Koordinasi Ditjen Badilag dengan Ketua PTA seluruh Indonesia di Mega Mendung, Bogor beberapa waktu yang lalu. Beliau menyampaikan, bahwa tugas yang diembannya sebagai Ketua Kamar Agama MA sangat berat, oleh karena itu ia meminta warga peradilan agama bekerja keras untuk mewujudkan visi peradilan agama yang agung.

Selain menyampaikan persoalan generasi peradilan agama, Prof. H. Abdul Manan juga mengomentari performance hakim-hakim peradilan agama. Menurutnya, performance itu penting dijaga karena berimbas pada kepercayaan publik terhadap peradilan agama. Terlebih, Pengadilan Agama membutuhkan trust yang tinggi terkait kewenangan ekonomi syariah.

“Sepeninggal kami-kami nanti, jangan sampai kami meninggalkan generasi yang lemah. Silahkan berkompetisi, tidak akan dihalang-halangi. Jangan sampai nanti peradilan agama mempunyai generasi yang lemah,” kata Prof. Abdul Manan di hadapan peserta Rakor yang juga dihadiri beberapa hakim agung sebagaimana dirilis website badilag.net (23/01/2015).

Menyikapi pernyataan Ketua Kamar Agama tersebut, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi Drs. H. Djajusman MS, SH., MH., MM.Pd menanggapinya dengan positif. Dirinya berjanji akan berusaha dengan sungguh-sungguh menjadikan PTA Jambi dan PA sewilayah PTA Jambi bermutu dan berkualitas serta berkah dan berprestasi.

Ketua PTA Jambi menjelaskan, untuk mewujudkan program tersebut, dirinya telah menugaskan Wakil Ketua PTA Jambi Dr. H. A. Mukti Arto, SH., M. Hum untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara teratur dan terukur sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Kita bekerja keras mewujudkan PA sewilayah PTA Jambi bermutu dan berkualitas serta berkah dan berprestasi,” ujarnya menjelaskan.

Menurut Ketua PTA Jambi, apabila pembinaan dan pengawasan terlaksana dengan baik, maka akan terhindar dari generasi yang lemah sebagaimana yang diingatkan Prof. H. Abdul Manan. (AHP)