Olahraga Tenis Jangan Jadi Kambing Hitam (05/02)
Jambi- Dion/Jurdilaga PA Jambi (05/02). Setelah usai beraktifitas selama beberapa hari, bukan berarti identik dengan penampilan lemas, malas atau kurang bersemangat. bukan juga alasan untuk mengendurkan etos kerja. juga bukan penghalang olah raga. Demikian para hakim dan pegawai PA Jambi memaknai olahraga. Karena itu, aktivitas kantor berlangsung secara normal sejak sepekan lalu. Pelayanan terhadap para pencari keadilan tetap prima. Olah raga tenis pun tetap berjalan.
Jum’at (05/2/2016) beberapa hakim dan pegawai PA Jambi turun ke lapangan tenis. Di bawah sinar terik matahari, mereka bermain tenis. Salah seorang pemain tenis yang cukup aktif, Drs. Syekh dan Drs. H. Mukhtar Ali, SH.,MH mengatakan, bermain tenis sudah menjadi kebutuhan yang sulit ditinggalkan.
“Tidak main seminggu saja, badan rasanya tidak enak, masuk angin. Karena tidak keluar keringat,” ujarnya. Ia membuat perumpamaan orang yang tidak pernah keluar keringat seperti ruangan yang tidak ada sirkulasi. “Baunya pengap,” tambahnya.
Hakim ini berpendapat, wajib hukumnya berolah raga. Sebab, olah raga bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh, sedangkan menjaga kesehatan termasuk hifdzun-nafsi (menjaga jiwa) yang merupakan satu di antara 5 maqoshid syariah yang wajib dijaga.
“Jangan dijadikan pekerjaan yang sibuk sebagai kambing hitam, sebagai alasan pembenar untuk gantung raket,” tegasnya lagi.
Hal senada diungkapkan oleh Said Alwi, S.H. Ia termasuk pegawai yang rajin bermain tenis. Awalnya ia tidak begitu tertarik dengan olah raga tersebut. Barulah di pertengahan tahun 2012 ia mulai belajar. ia beralasan bahwa tenis selain bertujuan untuk olah raga juga menghilangkan stress.
“Di lapangan tenis, yang bermain dapat keringat, sedangkan yang duduk menunggu giliran bisa ngobrol dengan pegawai yang lain. Di lapangan tak ada atasan dan bawahan. Semuanya setara. Beda dengan suasana di dalam kantor.” (Dion/Jurdilaga PA Jambi)